PERGESERAN MAKNA KATA “BUJANG” PADA FILM NAGABONAR KARYA ASRUL SANI

Triadi Sya'dian

Sari


Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap pergeseran makna kata “bujang” yang terdapat pada film Nagabonar yang dirilis pada tahun 1987. Penelitian ini bersifat kualitatif menggunakan pendekatan semiotika. Metode pengumpulan data dengan studi pustaka, observasi, dan wawancara. Nagabonar merupakan film yang berlatar belakang jaman perjuangan kemerdekaan Indonesia saat melawan penjajahan Jepang dan Belanda. Menceritakan seorang pemuda berasal dari Medan bernama Nagabonar yang berhasil diangkat menjadi jenderal perang yang membela daerah sekitaran Deli Serdang dari penjajah. Dari unsur budaya, perwatakan, gaya bahasa, kostum, serta ibu nya yang mengunyah sirih terlihat jelas sangat kental budaya batak yang diperlihatkan dalam film ini. Pendekatan semiotik ini dapat menganalisis dari setiap langue dan parole sehingga tercipta sebuah karakter atau penekanan tokoh pemeran dalam film. Hasil penelitian menjelaskan adanya  kekeliruan dan kesalahpahaman dalam penggunan kata ‘Bujang’ agar tidak latah dalam penggunaannya di kehidupan sehari-hari.

Kata Kunci


Pergeseran; Kata; Film Nagabonar; Asrul Sani

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Darsono (Soni Kartika). 2007. Estetika. Bandung: Rekayasa Sain.

Himawan Pratista. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Joseph M.Boggs dalam terjemahan Asrul Sani. Cara Menilai Sebuah Film. Jakarta: Yayasan Citra, 1992.

Rose, G. 2007. Visual Methodologies: An Introduction to Interpretation of Visual Materials, Second Edition. London, England: Sage Publication.

Barthes, R. 1977. Image-Music-Text. London: Fontana Press

Kress, Gunther & Theo van Leeuwen. 2006. Reading Images: The Grammar of Visual Design, Second Edition. New York: Routledge.

Internet :

Arya Gunawan dalam Artikel berjudul “Dari “Naga” Deddy Mizwar Hingga “Monyet” Djenar”, Periksa http://perfilman.pnri.go.id/ artikel/detail/207.

Agus Jarwok, 02 Oktober 2009, dalam Artikel berjudul “Bioskop, Ujung Tombak Industri Perfilman Indonesia”, Periksa http:// www.sinematekindonesia.com/index.php/ artikel/detail/id/2.

Barthes, R. 1977. Image-Music-Text. London: Fontana Press

Danesi, M. 2002. Understanding Media Semiotics. London: Arnold.

Bignell, J. 1997. Media Semiotic: An Introduction. England: Manchester University Press.




DOI: http://dx.doi.org/10.22303/proporsi.2.2.2017.166-176

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by4.footer##

Kantor Redaksi PROPORSI Journal. Gedung LPPM Lt2, Kampus Universitas Potensi Utama. Jl. K.L. Yos Sudarso Km 6,5 No.3-A Telp. (061) 6640525 Ext. 214 Tanjung Mulia Medan 20241

 

Qries Qries Qries Qries Qries Qries

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 

Flag Counter