TINGKAT PERTIMBANGAN MORAL REMAJA

Asih Menanti, Abdul Murad

Sari


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan tentang penilaian moral remaja. Peneliti disajikan hasil tersebut penelitian dalam bentuk perhitungan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian moral remaja cenderung atau dominasi berada di tingkat konvensional, sedangkan menurut Lawrence Kohlberg sebagai ahli mengusulkan teori pertimbangan moral, remaja harus sudah mencapai tingkat pasca konvensional. Pencapaian tingkat penilaian moral untuk berada di tingkat konvensional disumbangkan oleh orientasi budaya remaja menuju construal saling bergantung diri, sehingga remaja menghormati nilai-nilai saling yang benar-benar memiliki kesamaan dengan karakteristik penilaian moral dari tingkat konvensional, yaitu menekankan hubungan, sesuai, dan loyalitas dianggap sebagai orang yang baik. Disimpulkan bahwa berorientasi remaja kuat untuk construal saling tergantung diri, cukup dianggap nilai-nilai moral dari tingkat konvensional, tidak mampu untuk mencapai tingkat pasca konvensional dari penilaian moral.

Kata Kunci


Tingkat pertimbangan moral; remaja; construal saling tergantung diri

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Arbuthnot, J. B. & D. Faust. 1981. Teaching Moral Reasoning: Theory and Practice. New York: Harper and Row.

Campbell, R. L. & J. C. Christopher. 1996. “Moral Development Theory: A Critique of Its Kantian Presuppositions.” Developmental Review 1-47. Melalui < www.hubcap.clemson.edu/~campber/Mordevcrit.pdf - > [08/11/05]

Eckensberger, L. H. & R. F. Zimba. 2001. The Development of Moral Judgment. Dalam Berry, J. W., P. R. Dasen., T. S. Saraswathi (editor). Handbook of Cross-Cultural Psychology, volume 2: Basic Processes and Human Development, hlm. 229-338. Boston: Allyn and Bacon.

Kitayama, S. & H. R. Markus. 2004. Kebudayaan dan Diri: Bagaimana Budaya Mempengaruhi Cara Kita Memandang Diri Sendiri. Dalam Matsumoto. Pengantar Psikologi Lintas Budaya, hlm. 27-57. Terjemahan A. Aditomo. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Kohlberg, L. 1976. Moral Stage and Moralization: The Cognitive-Developmental Approach. Dalam Lickona, T. (editor). Moral Development and Behavior: Theory, Research, and Social Issues, hlm. 31-53. New York: Holt, Rinehart & Winston.

Lickona, T. 1976. Critical Issues in the Study on Moral Development and Behavior. Dalam Lickona, T. (editor). Moral Development and Behavior: Theory, Research, and Social Issues, hlm. 3-27. New York: Holt, Rinehart & Winston.

Maryani, Nina. 2005. Hubungan antara Partisipasi dalam Organisasi dengan Penalaran Moral pada Remaja Akhir. Skripsi. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Matsumoto, D. 2000. Culture and Psychology: People Around the World. Second Edition. Australia: Wadsworth Thomson Learning, Inc.

____________________. 2004. Pengantar Psikologi Lintas Budaya. Terjemahan A. Aditomo. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Menanti, Asih. 2015. Karakter Remaja Melayu Indonesia dalam Berpikir Moral dan Upaya Pengembangannya Berbasis Budaya. Makalah. Proceeding. Vol. I Nomor 01 Sept 2015. ISSN: 772460-756001. Scientific Forum of Education Department of Science Education (FIP-JIP). Gorontalo, Indonesia.

___________. 2008. Kontribusi Persepsi Remaja Mengenai Teknik Pendisiplinan yang Dilakukan oleh Orang Tua dan Pemahaman Diri interdependen Remaja terhadap Penalaran Moral Remaja. Studi pada Remaja Siswa SMA Suku Bangsa Melayu di Lingkungan Budaya Dominan di Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara. Disertasi. Bandung: Universitas Padjadjaran.

___________2003. Perbedaan Penalaran Moral Siswa Unggulan dan Non Unggulan di SMU Negeri IV Medan. Skripsi. Medan: Universitas Medan Area.

_______________. 1990. Peranan Stimulasi Diskusi Moral di dalam Mengembangkan Penalaran Moral Remaja. Tesis. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Oki, P. S. Dwita. 2007. Studi Mengenai Tahapan Moral Judgment pada Mahasiswa yang Melakukan Perilaku Mencontek Saat Ujian. Skripsi. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Reimer , J., D. P. Paolitto, R. H. Hersh. 1983. Promoting Moral Growth: From Piaget to Kohlberg. Second Edition. New York: Longman Inc.

Rest, J. R. 1979. Revised Manual for The defining Issues Test: An Objective Test of Moral Judgment Development. Minneapolis: Minnesota Moral Research Projects.

Rosito, Asina Christina. 2006. Hubungan antara Religiusitas dengan Penalaran Moral pada Remaja Akhir. Skripsi. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Setiono, Kusdwiratri. 1982. 0Perkembangan Kognisi Sosial Mahasiswa. Beberapa Efek Kuliah Kerja Nyata Universitas Padjadjaran pada Koordinasi Perspektif Sosial dan Penalaran Moral Mahasiswa. Disertasi. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Smetana, J. G. & E. Turiel. 2003. Moral Development during Adolescence. Dalam Adams, G. R. & M. D. Berzonsky (editor). Blackwell Handbook of Adolescence, hlm. 247-268. Blackwell Publishing.

Steinberg, L. 2002. Adolescence. Sixth Edition. Boston: McGraw-Hill.

Suhana, Julhendri. 2014. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok melalui Teknik Sosiodrama dalam Meningkatkan Pertimbangan Moral Siswa yang Menyontek di Kelas XII IPS SMA Swasta Persiapan Stabat T.A. 2014/2015. Skripsi. Medan: FIP Universitas Negeri Medan.

Supartini, Yenni. 1999. Hubungan antara Persepsi tentang Pembinaan Pramuka dengan Penalaran Moral. Skripsi. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Velasquez, M. G. 2002. Business Ethics: Concepts and Cases. Fith Edition. New Jersey: Prentice Hall.




DOI: http://dx.doi.org/10.22303/kognisi.1.1.2016.24-32

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Kantor Redaksi Jurnal Psikologi Kognisi. Gedung LPPM Lt2, Kampus Universitas Potensi Utama. Jl. K.L. Yos Sudarso Km 6,5 No.3-A Telp. (061) 6640525 Ext. 214 Tanjung Mulia Medan 20241

 

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.